Malam Itu...

Malam itu indah... jika diresapi dengan rasa syukur...
Malam itu juga sunyi... jika diresapi dengan jiwa yang hening...
Malam itu juga dingin... jika diresapi dengan hati yang berembun...
Malam itu mengerikan... jika diresapi dengan ketakutan...
Malam itu menyedihkan... jika diresapi dengan lelehan air mata...
Malam itu kejam... jika diresapi dengan segala macam niat jahat...
Malam itu tenang... jika diresapi dengan senyuman simpul...
Malam itu hangat... jika diresapi dengan kedamaian...
Malam itu riuh... jika diresapi dengan canda tawa...
Malam itu ricuh... jika diresapi dengan kemarahan...
Malam itu lapar... jika diresapi dengan kerakusan...
Malam itu terang... jika diresapi dengan menikmati cahaya bulan...
Malam itu gelap... jika diresapi dengan keterkurungan...
Malam itu berbinar... jika diresapi dengan tatapan syahdu untuk bintang malam yang berkedip...

Diantara semua malam yang ada, manakah yang terbaik untuk kita? terkadang ada satu bagian malam yang meresap ke dalam diri kita... Atau bahkan beberapa bagian malam yang teresapi dalam jiwa kita yang terus mengiringi deru hembus serta desah nafas di dalam siklus hidup kita... Malam menjadi sebuah rumah perenungan dalam jelang lelap setelah kantuk yang mulai menerpa dan memaksa mata untuk terpejam... Di saat jelang tidur yang lelap dan melenakan itu, satu hal yang baik dilakukan walaupun sejenak adalah meresapi langkah-langkah hidup yang sudah dijalani dalam satu hari, sudah dilalui dalam satu minggu, sudah dilewati dalam satu bulan dan bahkan semua yang sudah berjalan, berlalu serta lewat dalam satu tahun...

Semua yang diresapi menjadi hiburan terhadap diri...
Menjadi sejarah perjalanan hidup...
Menjadi renungan terhadap segala tindak-tanduk...
Menjadi pengingat terhadap semua hubungan persaudaraan, persahabatan serta kebersamaan dan semoga tidak untuk segala macam bentuk aroma perselisihan dan permusuhan... Kalaupun itu ada, maka memaafkan adalah lebih baik...
Menjadi penyadar terhadap segala kekeliruan..

Maka... Manakah di antara Malam Itu yang sobat pilih?

Padang, 23.52 WIB, 12.12.2009 @H2O Computer - Padang

Hari Ini Adalah Hari Pahlawan

Hari ini adalah Hari Pahlawan.. 10 November... 64 tahun yang lalu perjuangan para pahlawan Arek-arek Suroboyo menorehkan tinta emas dalam sejarah perjalanan bangsa ini hingga sekarang. Perjuangan mereka membekas dan menjadi sebuah jalan setapak sejarah yang membuktikan bahwa bangsa ini bukanlah bangsa yang lemah. Kobar semangat yang dibakar oleh kumandang Takbir dari seorang Bung Tomo menjadi pemicu niat untuk menjadi syahid dalam menghadapi penjajah zalim sekutu di kala itu.. Bekal senjata bambu runcing menghadapi senjata canggih penjajah tidaklah mengurangi motivasi mereka dalam mempertahankan kedaulatan bangsa yang baru saja diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta dengan mengatasnamakan Bangsa Indonesia.. Mempertahankan hak untuk menjadi bangsa yang merdeka, anak negeri yang merdeka dan manusia yang merdeka dari segala bentuk penjajahan hak, penjajahan keyakinan, penjajahan mental dan segala macam bentuk penjajahan yang notabene itu adalah sebuah bentuk kezaliman..

Hari ini adalah Hari Pahlawan.. 10 November.. Setelah 64 tahun dari masa penuh darah tetapi bertinta emas yang harum itu.. Bangsa kita "katanya" sudah merdeka, namun nyatanya masih ada penjajah baru yang berwujud muka anak bangsa sendiri, Indonesia ini. Penjajahan yang berbentuk perampasan hak warga negara secara berjamaah oleh oknum bangsa sendiri..!!! penjajahan yang berwujud bersih tetapi di dalamnya ada sebuh kebusukan yang teramat sangat.. Kebusukan sikap, kebusukan mental, kebusukan niat serta kebusukan yang lainnya.. Intinya, merekalah penjajah serupa tikus penggerogot yang akan menghancurkan tiang-tiang penopang bangsa ini.. Wujud nyatanya adalah mereka yang disebut koruptor...

Hari ini adalah Hari Pahlawan.. 10 November.. Setelah 64 tahun dari masa penuh darah tetapi bertinta emas yang harum itu.. Korupsi menjadi jalan pintas bagi para "penjajah dalam negeri" di negara ini untuk menghancurkan bangsanya sendiri, saudaranya sendiri, kerabatnya sendiri... Entah apa yang ada dalam benak mereka, sehingga secara sistematis seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, modus penggerogotan bangsa inipun semakin maju.. Tapi tercela...

Hari ini adalah Hari Pahlawan.. 10 November.. Setelah 64 tahun dari masa penuh darah tetapi bertinta emas yang harum itu.. Siapakah pahlawan yang akan menumpas "penjajah dalam negeri" ini? Siapakah pahlawan selanjutnya yang akan membasmi tikus penggerogot yang akan menghancurkan tiang-tiang penopang bangsa ini? Siapakah pahlawan yang akan membebaskan bangsa ini dari penjajahan domestik yang menyengsarakan ini?

Hari ini adalah Hari Pahlawan.. 10 November...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Salah satu dari deret bilangan yang ada di dunia ini yang dimulai dari... Satu... Dua... Tiga... Empat... Lima... Enam... Tujuh... Delapan... Sembilan... Sepuluh... Sebelas... Dua belas... Tiga belas... Empat belas... Lima belas... Enam belas... Tujuh belas... Delapan belas... Sembilan belas... Dua puluh... Dua puluh satu... Dua puluh dua... Dua puluh tiga... Dua puluh empat... Dua puluh lima... Dua puluh enam... Dua puluh tujuh... dan... DUA PULUH DELAPAN... Itu dia...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Tujuh dikalikan dengan Empat...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Empat Belas dikalikan dengan Dua...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Bukan bilangan Prima...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Tanggal ketika Sumpah Pemuda diikrarkan...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Tahun ketika Sumpah Pemuda diikrarkan...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Bukan bagian dari perhitungan waktu sehari-semalam... karena yang ada cuma Dua Puluh Empat jam bukan Dua Puluh Delapan jam...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Hitungan umur dalam sendi ukuran ketuaan segala sesuatu yang terikat dengan waktu...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Bagian masa peralihan momentum menuju sesuatu yang lebih dan lebih...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Saat menjelang momentum itu diriku diingatkan dengan meledaknya sekering instalasi listrik di rumahku tadi malam sehingga menimbulkan percikan api sehingga aku tidur diselimuti kegelapan tanpa listrik... Kegelapan itu mengingatkan akan kematian...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Saat momentum itu berada sekarang...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Momentum itu berada pada diriku sekarang...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Yang ku peluk sekarang.....

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Aku...

Dua Puluh Delapan Itu Adalah...

Diriku hari ini...

Kampuang Nan -Runtuah Di Muko- Mato

Hari ini... Tiga pekan yang lalu... Gempa bumi mengguncang wilayah Sumatera Barat. Getarannya pun dapat dirasakan di Singapura... Maka dapat dibayangkan seperti apa kekuatannya, serta seperti apa dampak yang ditimbulkannya. Jelasnya, setelah beberapa jam terjadinya gempa bumi ini, berita di televisi adalah Breaking News yang menginformasikan tentang gempa ini.. Magnitude gempa ini adalah 7,6 Skala Richter versi BMKG dan 8,1 Skala Richter versi USGS (BMKG punya Amerika Serikat). Hari berikutnya, sebagian besar Breaking News di beberapa stasiun televisi mengumandangkan alunan Saluang Parasaian dan Bansi Palayaran yang menunjukkan betapa dahsyatnya akibat gempa ini, berdasarkan data Satkorlak jumlah korban mencapai 1117 korban jiwa yang meninggal karena tertimpa material bangunan yang runtuh serta tertimbun tanah perbukitan yang longsor. Dahsyat, benar-benar dahsyat serta menimbulkan kesedihn serta penderitaan yng masif bgi mereka yang merasakan, terutama yang kehilangan anggota keluarga, kehilangan anggota tubuh, harta benda, mata pencaharian dan banyak hal lainnya..

Kampuang ini telah sontak "runtuah" untuk beberapa bahagiannya, telah tiga minggu berlalu, hingga saat ini masih terus diberlakukan masa tanggap darurat hingga beberapa waktu yang belum ditentukan. Mungkin kita yang turut merasakan penderitan mereka yang tertimpa musibah serta ujian ini tidak hanya sekedar ikut merasakan penderitaan mereka. Lebih dari itu, marilah kita mencoba memposisikan diri sebagai bagian dari keluarga mereka untuk lebih mendekatkan hati kita serta berempati terhadap mereka. Agar apa yang sudah diakibatkan oleh gempa yang membuat runtuah ini tidak semakin meruntuhkan semua harapan-harapan mereka yang sudah mereka bangun sebelum terjadinya gempa ini. Bantu mereka dengan menyisihkan sebagian harta, tenaga, doa atau dengan upaya apapun yang kita bisa selama itu bisa membangun kembali harapan mereka yang retak serta mengembalikan keceriaan mereka seperti sebelumnya dalam merajut masa depan mereka agar tidak berlarut dalam sedih, tangis, harap-harap cemas serta kekhawatiran...

Semoga sebagian Kampuang Nan -Runtuah Di Muko- Mato ini dapat kembali dibangun, dipulihkan dan tidak lagi merepresentasikan alunan Saluang Parasaian dan Bansi Palayaran yang menyayat hati....

Minangkabau Bangkit...

Kuda Tua Kencang Larinya

Teman...

Kuda Tua ini yang menemaniku selama aku pulang kampung setelah setengah tahun lebih... Kuda Tua buatan tahun 1981 silinder 100cc warna merah nomor rangka RR084***** dan nomor mesin *****. Kuda Tua ini yang selalu ku tunggangi untuk mengarungi sekeliling Bukittinggi untuk berbagai keperluan baik yang mendesak maupun untuk sekedar menikmati angin sore di kaki Gunung Marapi, gunung tertinggi di Sumatera Barat dengan Puncak Garuda dan Puncak Merpati yang bertengger di atasnya serta sebuah Tugu Abel Tasman, untuk mengenang seorang pria yang sudah dianggap pahlawan bagi para pendaki karena aksi penyelamatannya yang heroik terhadap seorang perempuan yang hampir terkena lontaran batu ketika gunung tersebut aktif hingga akhirnya mengorbankan nyawanya sendiri.
Begitu cerita yang ku dengar ketika berdiri di dekat tugu tersebut bersama teman-teman sekolahku yang ikut misi pendakian kecil-kecilan dulu... Tapi yang jelas, Kuda Tua ini tak akan mungkin bisa untuk dibawa mendaki gunung ini...

Akan tetapi, kesetiaan Kuda Tua ini dapat dikatakan tiada banding, kenapa? karena dia sudah banyak membantu Bapakku dalam melaksanakan segala macam tugas-tugasnya, baik sebagai kepala keluarga maupun untuk keperluan umum. Demikian juga kesetiaannya kepadaku juga dapat kurasakan tiada banding walaupun aku baru bisa menungganginya ketika sudah kelas 1 Madrasah Aliyah. Mungkin karena badanku termasuk kategori slim, atau juga mungkin juga karena ketakutanku untuk mengimbangi bobotnya yang sebagian besar terdiri dari besi tebal, tidak seperti kuda-kuda muda zaman sekarang yang lebih banyak dipolesi plastik ringan berkualitas tinggi... Tapi jangan salah teman, kualitas Kuda Tua ini di zamannya termasuk tinggi dan sampai sekarang masih jadi perhatian kerena kualitasnya dari segi jarangnya dia terlihat di jalanan.. Dengan kata lain, untuk ukuran sekarang sudah memasuki kategori Kuda Antik.. Selain itu juga terlihat uzur... Cuma terlihat, karena berkat perawatan yang kontinyu seperti kata iklan-iklan di tipi-tipi, Kuda Tua ini tetap kencang larinya bahkan sanggup menandingi lari kuda-kuda muda zaman sekarang..

Ada sebuah kejadian yang sangat menarik dengan Kuda Tua ini, beberapa tahun yang lalu, adikku yang bungsu pergi dengan Kuda Tua ini pada suatu malam untuk keperluan tugas sekolahnya melewati jalan raya Trans Sumatra Bukittinggi-Pekanbaru. Di persimpangan RuTan di dekat ibukota kecamatan, tampak sekelompok Carabineer yang sedang melakukan patroli jalan raya. Adikku tetap melanjutkan perjalanannya melewati satu tim Carebineer tersebut, ketika sudah dekat, dia memberi kode seolah-olah dia adalah teman dan...lolos sodara-sodara...!!! tidak berapa jauh setelah meninggalkan Carabineer tersebut, adikku menggenjot lari Kuda Tua tersebut sehingga mengundang kecurigaan, serta merta mereka mengejar adikku dengan menunggangi dua Kuda Patroli.. Kuda Tua ternyata sanggup melesat meninggalkan mereka dan adikku menemukan sebuah tempat persembunyian yang aman, sebuah bengkel usaha furniture di sebuah persimpangan. Dia bersembunyi di balik papan-papan lebar yang ada di sana sampai dua Kuda Patroli Carabineer tersebut berlalu. itu salah satu bentuk ketangguhan yang lain dari Kuda Tua ini.

Teman..Kuda Tua itu adalah sebuah motor Honda CB100 buatan 1981...

Ibunda, Kenapa Engkau Menangis’?

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. Ibu, mengapa Ibu menangis?”. lbunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”. “Aku tak mengerti” kata si anak lagi. lbunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti.

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?”

Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si. anak itu turnbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, Ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan.”Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?”
Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,
“Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula. ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.
Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.

Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan Ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya.

Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”.


Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga.
******************************************************************
KATA BIJAK HARI INI


Kasih Ibu itu seperti lingkaran, tak berawal dan tak berakhir.
Kasih Ibu itu selàlu berputar dan senantiasa meluas,
menyentuh setiap orang yang ditemuinya.
Melingkupinya seperti kabut pagi,
menghangatkannya seperti
mentari siang, dan
menyelimutinya seperti
bintang malam.
(Art Urban)

By: Mr. Agus Purwanto

Bersyukurlah

Rekan-rekan... Saya mendapat kiriman artikel menarik via email saya... semoga bermanfaat...

Jika populasi bumi berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil yang beragam ini, jika seluruh perhitungan rasio kependudukan dianggap masih berlaku?

Philip M.Hartner, MD dari Fakultas Kedokteran Stanford University Amerika Serikat, mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini.

Berdasarkan analisanya, desa kecil bumi akan terdiri dari:

  • 57 orang Asia
  • 21 orang Eropa
  • 14 orang berasal dari belahan bumi sebelah barat
  • 8 orang Afrika
  • 52 perempuan
  • 48 laki-laki
  • 80 bukan kulit putih
  • 20 kulit putih
  • 89 heteroseksual
  • 11 homoseksual
  • 6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam orang tersebut seluruhnya berasal dari Amerika Serikat.
  • 80 orang tinggal di rumah-rumah yang tidak memenuhi standard.
  • 60 orang tidak dapat membaca
  • 50 orang menderita kekurangan gizi
  • 1 orang hampir meninggal
  • 1 orang sedang hamil
  • 1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi
  • 1 orang memiliki komputer
Marilah kita merenungkan analisa Hartner dan mulai dari hal-hal sebagai berikut:
  • Jika anda tinggal di rumah yang baik, memiliki banyak makanan dan dapat membaca, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
  • Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca dan memiliki komputer, anda bagian dari kelompok elit.
  • Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih beruntung dan jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.
  • Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksaan, atau kelaparan, anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.
  • Jika anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati, anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.
  • Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat, anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.
  • Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.
  • Jika orang tua anda masih hidup dan menikmati kebahagiaannya dalam kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu dan kelompok orang yang dikategonikan langka, terutama di Amerika Serikat.
  • Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.
  • Jika anda dapat membaca pesan ini, anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 2 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali.
Semoga teman-teman menikmati hari yang indah ini.

Hitunglah karunia keberuntungan teman-teman, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.

Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.

" Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".

"Tentu saja," jawab si Profesor,

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.

Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.

Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.

Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.

Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.

Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak.

Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.

Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

Apa Yang Laris Di Masa Pemilu?

Rekan-rekan...
Ini masih tentang Pemilu kemarin, terutama kampanyenya yang penuh kemeriahan, tawa, musik, konvoi kendaraan dan segala macamnya. Semua itu tentu menjadi sebuah peluang bagi mereka yang melek bisnis serta mengolahnya secara cerdas menjadi sumber pendapatan.

Di saat kampanye saja, peluang bisnis yang ada diantaranya;
  • Bisnis garmen, berbentuk usaha kaos yang dibubuhi atribut maupun gambar caleg yang bertarung agar partai ataupun caleg tersebut bisa diingat oleh calon pemilih dimanapun mereka berada bahkan terbawa ke dalam mimpi sekalipun, karena kaosnya dipakai untuk tidur.
  • Percetakan, bisa berupa sablonase di kaos, baliho, banner, spanduk, pamflet profil partai maupun caleg, serta kartu nama caleg yang dipakai sebagai contekan oleh pemilih ketika berada di bilik suara, karena rumitnya tatacara memilih.
  • Jasa penyediaan panggung dan tenda, ini sudah pasti ada, karena tanpa adanya panggung maka wajah para juru kampanye tidak akan terlihat dengan dengan baik oleh para audiens serta tidak terlihat matching. Terutama kampanye terbuka yang dilakukan di lapangan dengan massa yang banyak. Demikian juga dengan tenda. Tapi sayangnya, tenda yang ada hanya kebanyakan disediakan bagi pejabat partai maupun caleg yang berkampanye, sementara peserta berjemur dibawah terik matahari ataupun basah kuyup oleh hujan.
  • Bahan Bakar, bisa berupa bahan bakar minyak yang banyak digunakan untuk keperluan konvoi. Bahan bakar lain tentunya yang tidak kasat mata, apa itu? Itu adalah orasi para jurkam yang berupa caleg yang menggebu-gebu sehingga massa yang hadir terbakar semangat serta gairahnya untuk mengikuti prosesi kampanye sampai selesai, bahkan untuk rangkaian kampanye di hari-hari selanjutnya.
  • Artis, ini mutlak diperlukan oleh massa kampanye yang suka bereuforia walaupun itu hanya sekali lima tahun. akan tetapi mendatangkan artis cukup efektif untuk memancing massa yang lebih banyak agar partai yang mengadakan kampanye terkesan berwibawa.
  • Pernak-pernik kampanye, ini biasanya berupa gantungan kunci, bunga mawar kertas ataupun benda-benda kecil dan imut yang diberi lambang partai maupun gambar caleg. Cara ini rata-rata digunakan oleh partai ataupun caleg yang kekurangan modal untuk berkampanye secara besar-besaran dan sporadis.
Semua peluang tersebut adalah beberapa bagian dari banyak peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menambang pendapatan ketika masa prosesi Pemilu.
Setelah Pemilu, ada satu peluang besar yang dapat ditangkap tapi cukup berisiko dan memerlukan kesabaran, ketelatenan serta keberanian untuk menjalaninya. yaitu Jasa Konseling, Pembinaan Mental serta RUMAH SAKIT JIWA bagi para caleg yang stress, depresi atau lebih ekstrim lagi; GILA, karena perolehan suara mereka sedikit dan tidak memenuhi kuota untuk mendapatkan kursi di dewan, sementara dana yang keluar sudah begitu banyaknya.
Na'uudzubillahi min dzaalik...

Gila-gilaan... Gila Beneran...

Rekan-rekan semuanya...
Judul diatas bukan bermaksud untuk menjiplak judul lagu sebuah grup musik nyentrik dari Bandung, tapi bagi saya ini memberi inspirasi dengan sedikit modifikasi, oleh karena itu saya tambah dengan frasa Gila Beneran..
Pemilu sudah kita lalui, akan tetapi di beberapa daerah masih ada pelaksanaan pemilu susulan, karena disebabkan oleh kondisi tertentu.. Ada hal yang sangat menarik kita dapati sejak masa awal kampanye dari bulan Juli tahun lalu hingga pasca pemilu ini... apa itu? itu adalah:


  1. Kebanyakan caleg gila-gilaan mempromosikan dirinya lewat berbagai media agar mereka dikenal oleh masyarakat calon pemilih,
  2. Kebanyakan caleg gila-gilaan merebut simpati masyarakat agar mereka dipilih dalam pemilu,
  3. Kebanyakan caleg gila-gilaan menggelontorkan dana dengan harapan apa yang mereka lakukan dapat meningkatkan posisi tawar mereka di hadapan calon pemilih,
  4. Kebanyakan caleg gila-gilaan berakting di media televisi agar mereka terlihat sebagai seorang Hero bagi masyarakat,
  5. Kebanyakan caleg gila-gilaan melakukan pedekate kepada tokoh masyarakat agar sang tokoh mengajak massanya untuk memilih mereka,
  6. Kebanyakan caleg gila-gilaan berkampanye bahkan sampai begadang agar suara untuk mereka lebih banyak terkumpul.

Setelah pemilu ini, apa yang kita dapati? bagi caleg yang sebelumnya sukses bergila-gilaan ria tersebut, maka mereka dapat kursi di dewan.. Yang sangat memprihatinkan adalah, bagi caleg yang gagal dengan aksi gila-gilaan mereka tersebut, mereka akhirnya GILA BENERAN... Liat saja di tipi...
Na'uudzubillahi min dzaalik...

Masa Tenang Masa Menunggu

Rekan-rekan Blogger...

Hari ini adalah hari kedua masa tenang dari hiruk pikuk, hingar bingar, sorak sorai kampanye... Mata kita kembali segar dari segala macam polusi visual yang kita temukan di sepanjang perjalanan kita di seantero Republik Tercinta ini... Masa Tenang ini menjadi masa menunggu bagi kita untuk bersama-sama menentukan nasib bangsa ini melalui kenduri nasional yang bernama Pemilihan Umum... Masa ini juga yang akan menjadi masa-masa yang mencemaskan bagi mereka yang menargetkan posisi untuk menduduki kursi Dewan... Saya yakin dan rekan-rekan semua tentu yakin, bahwa dalam hati mereka sekarang adalah pertanyaan-pertanyaan seperti ini; "Apa saya akan terpilih ya?", "Saya berada di posisi ke berapa ya?", "Kira-kira kampanye kemarin efektif gak ya?" dan segala macam pertanyaan akan menggelontor dalam pikiran mereka...

Bagi mereka yang benar-benar ikhlas untuk berjuang bagi kesejahteraan rakyat, maka hal itu tidak menjadi persoalan, karena bagi mereka, terpilih atau tidak terpilih bukanlah sebuah harga mati. Kenapa bukan sebuah harga mati? Harga mati bagi mereka adalah tetap memberi manfaat bagi orang lain baik sebagi wakil rakyat ataupun berada di tengah-tengah rakyat sebagi rakyat biasa. Inilah sebenarnya pejuang-pejuang sejati yang benar-benar patut untuk kita beri penghargaan.. Jadi, siapkah mereka menjalani Masa Tenang dan Menunggu ini? kita lihat saja setelah semua proses Pemilu ini berjalan sebagaimana mestinya...
PayTren E-Money - Aplikasi Pembayaran Dari Smartphone Anda
.