Bakwan Of Integrity

Ketika melihat sebuah kol putih, bawang merah, bawang putih, terigu, garam tergeletak tak berdaya di dapur, maka sebaiknya dan tidak ada salahnya jika aku manfaatkan semua benda-benda yang ada itu untuk membuat camilan. Daripada lidah hambar karena tidak mengunyah apa-apa. Tampaknya perlakuan yang lebih tepat untuk bahan-bahan yang sederhana itu adalah dibakwani, maksudnya dibuat bakwan. Walaupun tanpa wortel, tapi cukuplah memanfaatkan apa yang ada menjadi sesuatu yang amat sederhana tapi punya efek depan, yaitu mengenyangkan. Lha…perut ada di depan tho? Kalau setelah memakannya terjadi efek samping, maka periksakan pencernaan saudara-saudara ke pihak yang berkompeten dalam urusan membereskan pencernaan.

Bakwan Of Integrity
source: sarahquin.blogspot.com
Selanjutnya adalah mengolah semua bahan sederhana tersebut sebagaimana mestinya dalam prosedur membuat bakwan. Iris dengan pisau tajam dan ganyang sampai halus dengan batu penggilingan yang lebih dikenal dengan ulekan. Batu ulekan di tempatku hanya sebuah batu bulat hasil cetakan alam yang terbentuk oleh gerusan air sungai yang mengalir terus menerus dan mengelus bebatuan di dalamnya sehingga menjadi bentuk yang seperti demikian itu. Mungkin bagi orang yang tidak mengetahui karena keawamannya, batu seperti itu tidak lebih hanya dapat dijadikan sebagai pengganjal pintu yang kusennya miring karena kesalahan perhitungan tata konstruksi bangunan. Miring salah satu, miring pula semuanya. Berbeda dengan batu ulekan yang kutemukan di Jogja maupun di pulau Jawa pada umumnya yang sengaja dibentuk menyerupai pentungan aneh jika dilihat dari dekat dan serupa bumerang buntung jika dilihat dari jauh.

Next, bahan lainnya dicampurkan jadi satu dengan bahan sebelumnya yang sudah diganyang sampai ke akar-akarnya tersebut -tapi jangan disamakan dengan ganyang ideologi terlarang, karena ini adalah ganyang dalam arti yang sesungguhnya-, ditambah sedikit air lalu diaduk rata dan setelah rata, saatnya untuk eksekusi semua bahan tersebut. Perangkat eksekusi cuma sebuah wajan kecil untuk kapasitas tiga bakwan. Setelah warming up dengan minyak goreng, maka adonan bahan tadi dicemplungkan ke dalam minyak panas dengan takaran tertentu untuk mencapai ukuran yang proporsional walaupun dalam bentuk yang bebas berekspresi (tidak beraturan-red). Setelah proses selesai, maka lihatlah… bakwan yang yang dibuat dengan kesederhanaan, niat yang tulus serta penuh integritas ini dapat disajikan dengan ditemani saus tomat dan saus sambal (itupun kalau ada).

Beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam membuat karya apapun walaupun hanya setumpuk bakwan yang sederhana dan penuh integritas ini adalah komposisi bahan serta proporsionalitas yang yang harus diukur dengan kadar yang cermat sehingga menjadi karya yang paripurna. Komposisi yang dimaksud adalah komposisi lahir dan batin, komposisi lahir yang kumaksud adalah bahan-bahan yang sudah disebutkan di atas tadi. Adapun komposisi batin adalah berupa niat, do’a dengan harapan apa yang dihasilkan menjadi sesuatu yang bemanfaat, ketulusan hati serta integritas yang tinggi agar tercapai sebuah tingkat kepuasan tersendiri bagi penikmatnya. Dan bagaimana akhirnya? Selamat menikmati hidangan sederhana ini; Bakwan of Integrity.
PayTren E-Money - Aplikasi Pembayaran Dari Smartphone Anda
.