Ini adalah bagian ketiga dari dua cerita sebelumnya, bagi yang belum membaca dari awal, silakan menuju Part-1 dan Part-2.
Setelah Maghrib, Zool pergi menjemput celana yang dicuci di laundry tempat Thompson alias Tomi bekerja. Tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat kostnya. Dia meminjam motor temannya, dan setelah sampai di laundry yang dimaksud, sudah tak terlihat aktifitas yang cuci mencuci karena hari sudah mulai malam. Setelah memencet bel, keluarlah seseorang yang ternyata itu adalah Tomi, karyawan laundry tersebut. Terjadilah percakapan di antara mereka.
Zool:
"Mas saya mau ambil celana yang sudah dilaundry, ini notanya.."
Tomi:
"Oke Mas, ohh..ini dengan Mas Zool tadi ya... celananya tinggal bawa.. Silakan duduk dulu Mas, saya ambil dulu.." Sambil ke dalam mengambil celana yang dilaundry tersebut.
Zool:
"Iya Mas.. terimakasih.."
Tak lama kemudian, Tomi kembali membawa celana yang sudah dibungkus dengan plastik.
Tomi:
"Ini Mas celananya, kami juga mohon maaf karena keterlambatannya.. Maklum Mas, kondisi listrik juga ga bisa ditebak, trus juga pelanggan yang lain juga antri.."
Zool:
"Ga papa Mas, yang penting saya ga sering sarungan lagi di kost.. hehe.. oiya Mas., laundrynya tutup jam berapa Mas?"
Tomi:
"Kita tutup jam sembilan Mas, selesai kerja jam lima sore... Nah, setelah itu kita nunggu pelanggan yang yang mau jemput cuciannya, yaa kayak Mas Zool ini.."
Zool:
"Hmm.. gitu ya.. Mas Tomi, saya jadi penasaran dengan obrolan kita di telpon kemarin.."
Tomi:
"Obrolan yang mana Mas?"
Zool:
"yang itu lho.. Nama Mas Tomi itu..."
Tomi:
"Ooo.. itu.. hehehe.. Lha kenapa Mas? ada yang aneh dengan nama saya?"
Zool:
"Engga Mas.. saya cuma agak heran, kenapa Mas Tomi ga menggunakan nama asli aja, tapi malah pake nama Thompson..'
Tomi:
"Yaa..itu Mas, seperti yang saya bilang kemarin, itu sebagai sebuah branding buat saya. .kalo pake nama asli, ntar malah aneh Mas.."
Zool:
"Anehnya gimana Mas?"
Tomi:
"Jadi gini Mas, nama asli saya itu nuansa kampung banget lah.. Nahh, sementara saya bekerja di tempat yang bernuansa kota, yaa kayak laundry ini.. Kalo di kampung ato di desa mana ada orang nitip cucian ke laundry.. Kecuali orang yang cukup punya penghasilan ato bahkan berlebih.."
Zool:
"Trus hubungannya sama nama Mas Tomi sendiri apa Mas? iya..sebelumnya saya mohon maaf kalo cerewet gini ya Mas.. Saya orangnya suka penasaran.. hehe.."
Tomi:
"Ga papa Mas.. santai aja.. Jadi gini Mas, karena pekerjan saya bernuansa kota, maka saya pikir nama saya juga harus menyesuaikan dengan pekerjaan saya.. kecuali saya kembali ke kampung.. itu udah jelas.. sodara-sodara ato orang di kampung bakal manggil nama asli saya.."
Zool:
"Kampungnya jauh ya Mas?"
Tomi:
"Ya..agak ke pelosok lah Mas.. jalannya aja belum diaspal.. tapi Mas jangan heran, saya bisa ngomong kayak gini karena sering ngobrol-ngobrol sama pelanggan juga.. trus saya suka baca-baca dari kertas koran yang dipake pelangga yang datang buat nitip cuciannya ke sini Mas.. setiap ada sedikit waktu luang, saya sempatkan membaca Mas.. Walopun saya cuma tamat SMP di kampung sebelah kampung saya.."
Zool:
"Mmm begitu ya Mas.. Kampungnya persisnya dimana Mas?"
Tomi:
"Wahah..kalo itu ga usahlah Mas... di pelosok pokoknya... Mas ga bakalan betah kalo mampir di kampung saya.. Selain itu, cukup saya saja yang tau nama asli saya.. Cukup kenali saya dengan nama Tompson dan panggilan Tomi aja... Nama asli saya jelek Mas.. Saya malu.."
Zool:
"Okelah Mas.. ga papa... kalo begitu, saya balik ke kost dulu ya Mas.. Dah mau Isya.."
Tomi:
"Iya Mas...terimakasih sudah mempercayakan cuciannya ke sini ya Mas.. jangan kapok ya Mas...
Zool:
"Hahaha..gak lah Mas..kan yang penting sekarang saya pake celana sendiri lagi kalo pergi ke luar, lha ini..celana yang saya pake ini pinjem sama teman.."
Tomi:
"Hehehe..iya..iya.. kalo ada yang perlu dicuci di lain waktu, ke sini lgi Mas.."
Zool:
"InsyaAllah Mas..kalo gitu saya pamit ya Mas.. Assalamu'alaikum" (sambil menghidupkan motor)
Tomi:
"Wa'alaikum salam...hati-hati di jalan Mas.."
Zool:
"Oke Mas..." (sambil berlalu dari hadapan Tomi, pegawai laundry itu)
Selama perjalanan menuju kost, Zool berpikir; "orang yang misterius juga ya.. ga mau mengemukakan identitas aslinya karena alasan malu, tapi hobi membaca... trus juga ga mau memberitahu asal kampung halamannya karena juga malu berada di pelosok.. Kenapa jaim gitu ya? Apa karena pengaruh lingkungan membuat orang ingin menyesuaikan jatidirinya dengan mengorbankan identitas aslinya dengan nama lain yang menurutnya dapat mendongkrak popularitasnya dengan mengatas namakan branding serta differensiasi? Hmm..semakin aneh saja orang-orang seperti itu... Tapi hebat juga semangat bacanya... Kalo dikasih nama Arab jadi Thompson Al-Jai`imiy kali ya? Thompson Yang Suka Jaim.. hehehe... Ngasal aja... Udahlah.. Terserah dirimu lah Mas... yang jelas diriku ga sarungan lagi dan perbincangan kita tadi semakin menambah pemahamanku tentang berbagai macam karakter diri yang dimiliki banyak orang..."
Setelah Maghrib, Zool pergi menjemput celana yang dicuci di laundry tempat Thompson alias Tomi bekerja. Tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat kostnya. Dia meminjam motor temannya, dan setelah sampai di laundry yang dimaksud, sudah tak terlihat aktifitas yang cuci mencuci karena hari sudah mulai malam. Setelah memencet bel, keluarlah seseorang yang ternyata itu adalah Tomi, karyawan laundry tersebut. Terjadilah percakapan di antara mereka.
Zool:
"Mas saya mau ambil celana yang sudah dilaundry, ini notanya.."
Tomi:
"Oke Mas, ohh..ini dengan Mas Zool tadi ya... celananya tinggal bawa.. Silakan duduk dulu Mas, saya ambil dulu.." Sambil ke dalam mengambil celana yang dilaundry tersebut.
Zool:
"Iya Mas.. terimakasih.."
Tak lama kemudian, Tomi kembali membawa celana yang sudah dibungkus dengan plastik.
Tomi:
"Ini Mas celananya, kami juga mohon maaf karena keterlambatannya.. Maklum Mas, kondisi listrik juga ga bisa ditebak, trus juga pelanggan yang lain juga antri.."
Zool:
"Ga papa Mas, yang penting saya ga sering sarungan lagi di kost.. hehe.. oiya Mas., laundrynya tutup jam berapa Mas?"
Tomi:
"Kita tutup jam sembilan Mas, selesai kerja jam lima sore... Nah, setelah itu kita nunggu pelanggan yang yang mau jemput cuciannya, yaa kayak Mas Zool ini.."
Zool:
"Hmm.. gitu ya.. Mas Tomi, saya jadi penasaran dengan obrolan kita di telpon kemarin.."
Tomi:
"Obrolan yang mana Mas?"
Zool:
"yang itu lho.. Nama Mas Tomi itu..."
Tomi:
"Ooo.. itu.. hehehe.. Lha kenapa Mas? ada yang aneh dengan nama saya?"
Zool:
"Engga Mas.. saya cuma agak heran, kenapa Mas Tomi ga menggunakan nama asli aja, tapi malah pake nama Thompson..'
Tomi:
"Yaa..itu Mas, seperti yang saya bilang kemarin, itu sebagai sebuah branding buat saya. .kalo pake nama asli, ntar malah aneh Mas.."
Zool:
"Anehnya gimana Mas?"
Tomi:
"Jadi gini Mas, nama asli saya itu nuansa kampung banget lah.. Nahh, sementara saya bekerja di tempat yang bernuansa kota, yaa kayak laundry ini.. Kalo di kampung ato di desa mana ada orang nitip cucian ke laundry.. Kecuali orang yang cukup punya penghasilan ato bahkan berlebih.."
Zool:
"Trus hubungannya sama nama Mas Tomi sendiri apa Mas? iya..sebelumnya saya mohon maaf kalo cerewet gini ya Mas.. Saya orangnya suka penasaran.. hehe.."
Tomi:
"Ga papa Mas.. santai aja.. Jadi gini Mas, karena pekerjan saya bernuansa kota, maka saya pikir nama saya juga harus menyesuaikan dengan pekerjaan saya.. kecuali saya kembali ke kampung.. itu udah jelas.. sodara-sodara ato orang di kampung bakal manggil nama asli saya.."
Zool:
"Kampungnya jauh ya Mas?"
Tomi:
"Ya..agak ke pelosok lah Mas.. jalannya aja belum diaspal.. tapi Mas jangan heran, saya bisa ngomong kayak gini karena sering ngobrol-ngobrol sama pelanggan juga.. trus saya suka baca-baca dari kertas koran yang dipake pelangga yang datang buat nitip cuciannya ke sini Mas.. setiap ada sedikit waktu luang, saya sempatkan membaca Mas.. Walopun saya cuma tamat SMP di kampung sebelah kampung saya.."
Zool:
"Mmm begitu ya Mas.. Kampungnya persisnya dimana Mas?"
Tomi:
"Wahah..kalo itu ga usahlah Mas... di pelosok pokoknya... Mas ga bakalan betah kalo mampir di kampung saya.. Selain itu, cukup saya saja yang tau nama asli saya.. Cukup kenali saya dengan nama Tompson dan panggilan Tomi aja... Nama asli saya jelek Mas.. Saya malu.."
Zool:
"Okelah Mas.. ga papa... kalo begitu, saya balik ke kost dulu ya Mas.. Dah mau Isya.."
Tomi:
"Iya Mas...terimakasih sudah mempercayakan cuciannya ke sini ya Mas.. jangan kapok ya Mas...
Zool:
"Hahaha..gak lah Mas..kan yang penting sekarang saya pake celana sendiri lagi kalo pergi ke luar, lha ini..celana yang saya pake ini pinjem sama teman.."
Tomi:
"Hehehe..iya..iya.. kalo ada yang perlu dicuci di lain waktu, ke sini lgi Mas.."
Zool:
"InsyaAllah Mas..kalo gitu saya pamit ya Mas.. Assalamu'alaikum" (sambil menghidupkan motor)
Tomi:
"Wa'alaikum salam...hati-hati di jalan Mas.."
Zool:
"Oke Mas..." (sambil berlalu dari hadapan Tomi, pegawai laundry itu)
Selama perjalanan menuju kost, Zool berpikir; "orang yang misterius juga ya.. ga mau mengemukakan identitas aslinya karena alasan malu, tapi hobi membaca... trus juga ga mau memberitahu asal kampung halamannya karena juga malu berada di pelosok.. Kenapa jaim gitu ya? Apa karena pengaruh lingkungan membuat orang ingin menyesuaikan jatidirinya dengan mengorbankan identitas aslinya dengan nama lain yang menurutnya dapat mendongkrak popularitasnya dengan mengatas namakan branding serta differensiasi? Hmm..semakin aneh saja orang-orang seperti itu... Tapi hebat juga semangat bacanya... Kalo dikasih nama Arab jadi Thompson Al-Jai`imiy kali ya? Thompson Yang Suka Jaim.. hehehe... Ngasal aja... Udahlah.. Terserah dirimu lah Mas... yang jelas diriku ga sarungan lagi dan perbincangan kita tadi semakin menambah pemahamanku tentang berbagai macam karakter diri yang dimiliki banyak orang..."