Tertawa terbahak-bahak dan prihatin yang sedalam-dalamnya... Itulah yang ekspresi yang keluar serta perasaan yang tersirat saat melihat courtesy Youtube hasil rekaman mahasiswa Indonesia yang kuliah di Australia dalam rangka pertemuan dengan tim "studi banding" anggota DPR Komisi 8 atau Komisi VIII atau Komisi Delapan atau K0m151 D3L4p4N. Entahlah..mana tulisan yang benar... Rekaman yang menampilkan orang-orang -semoga masih dianggap- yang kelabakan ketika ditanyakan satu hal yang kemungkinan besar itu adalah pertanyaan yang tidak akan mereka sangka. Pertanyaan tentang sebuah email yang digunakan oleh Komisi 8 atau Komisi VIII atau Komisi Delapan atau K0m151 D3L4p4N. Sekali lagi... Entahlah..mana tulisan yang benar...
Saya benar-benar tertawa melihat video tersebut. Seperti mendapat sebuah hiburan gratis, seperti gratisnya plesiran ke luar negeri tersebut. Namun tertawa tersebut hanya sebentar, karena muncul keprihatinan serta penyesalan di dalam diri ini... Mengapa dan untuk apa saya ikut mencontreng di Pemilu kemarin? Sebegitu hebatnyakah hipnotis para juru kampanye di negeri ini? Prihatin dengan kualitas wakil rakyat yang didudukkan di "Gedung Terhormat" itu. Walaupun itu tidak semuanya, karena saya bukan menggeneralisir. Tapi dari kacamata awam, maka akan terjadi sebuah anggapan yang menggeneralisir dan bertanya-tanya, "Anggota dewan kok gaptek?" Kira-kira seperti itulah pertanyaannya...
Yang jelas bagi saya, anggota dewan yang seperti itu telah membuat kecewa putra-putri terbaik bangsa ini yang berjuang untuk nama baik bangsanya di mata Internasional dalam olimpiade sains yang mereka ikuti. Perjuangan mereka berjibaku dengan beraneka rumus, algoritma serta segala macam soal jawab diganjar dengan kekecewaan lantaran ketidak tahuan para anggota dewan hanya dengan sebuah email. Itu salah satunya...
Untuk para anggota dewan yang terhormat... Anda ibarat pasukan elit yang terpilih di antara ratusan juta rakyat Indonesia. Seharusnya Anda mengetahui segala hal yang melekat pada diri Anda, walaupun itu hanya sebuah email yang Anda anggap sebagai sesuatu yang kecil, tapi berarti besar bagi anak bangsa yang sebagian besar saat ini sudah melek teknologi. Jika tidak, maka Anda seperti pasukan yang tanpa senjata di tengah era teknologi informasi ini, mandul di medan peperangan untuk membesarkan bangsa ini. Terlepas dari segala macam hal yang mempertanyakan apakah Anda sudah benar benar membesarkan bangsa ini di gedung Senayan itu. Jika ada yang kurang, maka lengkapi. Jika Anda tidak mampu, maka mundurlah..!! Kami muak melihat Anda yang tidur, bermake up ria bahkan membuat sidang pariporno...
Tak perlu marah, tersinggung atau merasa ini sebuah pencemaran nama baik jika ini untuk kebaikan Anda... Manfaatkan pakar telematika yang ada di antara Anda untuk membuatkan email jika Anda tidak ngerti cara bikinnya...
Demikian tulisan amburadul saya...
Terimakasih...
Saya benar-benar tertawa melihat video tersebut. Seperti mendapat sebuah hiburan gratis, seperti gratisnya plesiran ke luar negeri tersebut. Namun tertawa tersebut hanya sebentar, karena muncul keprihatinan serta penyesalan di dalam diri ini... Mengapa dan untuk apa saya ikut mencontreng di Pemilu kemarin? Sebegitu hebatnyakah hipnotis para juru kampanye di negeri ini? Prihatin dengan kualitas wakil rakyat yang didudukkan di "Gedung Terhormat" itu. Walaupun itu tidak semuanya, karena saya bukan menggeneralisir. Tapi dari kacamata awam, maka akan terjadi sebuah anggapan yang menggeneralisir dan bertanya-tanya, "Anggota dewan kok gaptek?" Kira-kira seperti itulah pertanyaannya...
Yang jelas bagi saya, anggota dewan yang seperti itu telah membuat kecewa putra-putri terbaik bangsa ini yang berjuang untuk nama baik bangsanya di mata Internasional dalam olimpiade sains yang mereka ikuti. Perjuangan mereka berjibaku dengan beraneka rumus, algoritma serta segala macam soal jawab diganjar dengan kekecewaan lantaran ketidak tahuan para anggota dewan hanya dengan sebuah email. Itu salah satunya...
Untuk para anggota dewan yang terhormat... Anda ibarat pasukan elit yang terpilih di antara ratusan juta rakyat Indonesia. Seharusnya Anda mengetahui segala hal yang melekat pada diri Anda, walaupun itu hanya sebuah email yang Anda anggap sebagai sesuatu yang kecil, tapi berarti besar bagi anak bangsa yang sebagian besar saat ini sudah melek teknologi. Jika tidak, maka Anda seperti pasukan yang tanpa senjata di tengah era teknologi informasi ini, mandul di medan peperangan untuk membesarkan bangsa ini. Terlepas dari segala macam hal yang mempertanyakan apakah Anda sudah benar benar membesarkan bangsa ini di gedung Senayan itu. Jika ada yang kurang, maka lengkapi. Jika Anda tidak mampu, maka mundurlah..!! Kami muak melihat Anda yang tidur, bermake up ria bahkan membuat sidang pariporno...
Tak perlu marah, tersinggung atau merasa ini sebuah pencemaran nama baik jika ini untuk kebaikan Anda... Manfaatkan pakar telematika yang ada di antara Anda untuk membuatkan email jika Anda tidak ngerti cara bikinnya...
Demikian tulisan amburadul saya...
Terimakasih...